Adiksi terhadap pornografi dapat menyerang siapa saja, tidak terpengaruh umur, kelas sosial, kepribadian dan karakter. Meskipun demikian, tipe orang yang cerdas, sensitif dan spiritual perlu berhati-hati karena tipe pribadi inilah yang paling rentan terpapar adiksi pornografi.
Hal tersebut diumgkapkan Randall F. Hyde Ph.D, pakar penanganan adiksi pornografi di sela acara "Mengenali dan Mengatasi Adiksi Pornografi Pada Anak dan Remajadi Universitas Paramadina, Kamis(30/09/10) kemarin.
"Keadaan itu bisa terjadi karena diawali akan rasa penasaran seseorang akan gambar porno, tapi kemudian mereka merasa bersalah dan malu sehingga menimbulkan pemyimpangan obsesif kompulsif," kata Randall.
Yang dimaksud penyimpangan obsesif kompulsif adalah ketakutan pada pikiran atau gambaran. "Pertama kali akan merasa jijik, namun di sisi lain ada perasaan semakin jijik semakin ingin lihat. Pertama akan jijik, namun karena pernah melihat kemudian mereka menjadi penasaran, kejijikan berubah menjadi rasa penasaran, penasaran berubah menjadi nafsu," kata Randall.
Di sisi lain, yang ketiga tipe ini sulit untuk disembuhkan karena, "Ia (ke tiga tipe pribadi) akan menyembunyikannya. Karena orang tipe itu ingin dihormati. Itu yang menjadikan kenapa mereka main pornografi di kamarnya sendiri. Karena setelah merasa bersalah mereka berusaha menutupi, berusaha tidak memikirkan, dan melupakannya." kata Randall.
Padahal, menurut Randall, "Otak kita dibuat Tuhan ketika kita berusaha tidak memikirkan sesuatu, namun hal itu justru datang pada kita. Dan rasa khawatir dan berusaha melupakannya justru membuat kita semakin mengingatnya."
Menurut Randall, saat seseorang melihat pornografi ada 3 hormon yang dilepaskan. "Pertama, dopamin yang memusatkan pada apa yang kita sukai, meningkatkan ingatan pada hal-hal yang berarti dan menguncinya dalam otak kita. Kedua, oksitosin akan membuat keterikatan, sehingga tidak akan bisa melepaskan hal itu. Ketiga, enndorfin kemudian memunculkan perasaan kedamaian yang pada akhirnya menjerat seseorang dalam pornografi." kata Randall.
"Itulah kenapa mereka orang-orang yang pintar, sensitif dan spiritual tidak bisa lepas dari pornografi," kata Randall.
"Karena seperti sudah ada skema dalam otak mereka. Meskipun mereka merasa damai, mereka memiliki rasa bersalah sehingga ingin melupakan. Semakin ingin melupakan, maka ia semakin menghindari. Sementara orang yang menghindari tidak akan bisa disembuhkan," kata Randall.
No comments:
Post a Comment